Tana Toraja, Saudagarnews.id - Bupati Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae dan wakilnya Victor Datuan Batara, tidak sia-sia turun langsung ke lapangan untuk memantau segala kesiapan; baik acaranya maupun property, serta pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat.
Ya, hasilnya bisa dilihat pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tana Toraja yang ke-61, yang dirangkaikan dengan Hari Jadi Toraja ke-771, yang digelar di Ge’tengan, Kecamatan Mengkendek, Jumat, 31 Agustus 2018 kemarin. Meriah, tapi lebih tepatnya disebut spektakuler.
Hampir semua kekuatan yang ada di Tana Toraja saat ini dikerahkan ke Ge’tengan, mulai dari pertanian, peternakan, budaya dan pariwisata, keragaman entitas dan agama, maupun ragam budaya dan tari-tarian. Kedua pemimpin ini kelihatan ingin memperlihatkan bahwa Tana Toraja kini lebih baik dan akan tambah baik.
Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono, Bupati Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae, dan Wakil Bupati Tana Toraja, Victor Datuan Batara, melambaikan tangan kepada belasan ribu warga yang menghadiri puncak HUT Kabupaten Tana Toraja ke-61 dan Hari Jadi Toraja ke-771.
Perayaan HUT Kabupaten dan Hari Jadi Toraja yang mengambil tema:" Budaya Toraya Perekat Bangsa", ini digelar secara besar-besaran dalam balutan pesta rakyat. Karena rakyat yang berpesta maka tak salah jika puncak perayaan HUT Kabupaten dan Hari Jadi Toraja ini dihadiri ribuan, bahkan mungkin belasan ribu masyarakat dari 19 kecamatan yang ada.
Penganut Aluk Todolo, juga diberi ruang dan kesempatan untuk mensyukuri hari ulang tahun kabupaten serta Hari Jadi Toraja ke 771.
Masing-masing kecamatan membawa serta hasil-hasil pertanian mereka, juga adat istiadat, tari-tarian dan kesenian khas kecamatannya. Dengan begitu, beragam tari-tarian, nyanyian, pakaian dan segala atribut dan aksesorisnya begitu warna-warni terlihat dalam acara tersebut.
Tari-tarian yang memeriahkan HUT Kabupaten Tana Toraja dan Hari Jadi Toraja
Dari sisi tari-tarian, ada tarian Meurang dan Ma’bingkung. Tarian Mangngambo’ Banne, Mantanan, Mepare, Mangngallo Pare, To’malambuk Pare dan Mangriso, tarian Manta’pi barra’, tarian Bakku’, Ma’nasu, tari Kumare dan Kapipe, tari Ondo Pua dan tari Ma’pakande.
Tarian massal Toraya Maelo:
Selain tari-tarian ini, ada juga atraksi To Manganda’, To Ma’randing, parade pakaian adat Nusantara, Pa’katekka, juga diramaikan Aluk Massura’ Tallang. Aluk ini meliputi Kapuran Pangngan, sesajen kurban, ma’nasu kurban, belundak, katupa', Ma’pesung, Masserek bane’, Ma’kurinni, dan Ma’mammang.
Acara juga dihidupkan dengan parade hasil pertanian dari berbagai kecamatan, hiburan musik dari group band serta Qasidah dari Kampung Baru Makale, serta tarian massal.
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono didampingi Penjabat Sekretaris Provinsi Sulsel, Tautoto Tanaranggina, menghadiri acara ini, disamping beberapa tamu bupati/walikota se Sulsel. Sayangnya, Gubernur Sulsel terpilih, Nurdin Abdullah, absen di acara ini. Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono bahkan diberikan gelar adat Toraja oleh Tominaa Marten Ruru’.
Parade hasil pertanian dan peternakan dari berbagai kecamatan di Tana Toraja.
Soni Sumarsono dalam sambutannya mengapresiasi tiga program pemerintah kabupaten Tana Toraja, masing-masing Jangan Biarkan Rakyatku Lapar, Jangan Biarkan Rakyatku Sakit, dan Jangan Biarkan Rakyatku Bodoh, yang menurutnya merupakan inti dari tugas pemerintah di berbagai tingkatan.
Penganugerahan gelar adat Toraja kepada Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono, oleh Tominaa Marten Ruru’.
“Saya memberi apresiasi kepada Pak Bupati dengan tiga program ini, yang menurut saya, di situlah inti dari tugas pemerintah,” katanya.
Puncak acara HUT Kabupaten Tana Toraja ke 61 dan Hari Jadi Toraja ke 771 ini juga diisi dengan pemberian piagam penghargaan kepada para ASN berprestasi. Pembagian Handtractor, Kultivator, dan Power Treaser. Juga pembagian bibit kopi, bibit ternak, bibit tanaman holtikultura dan penyerahan satu unit ambulance dari Bank Sulselbar. (yustus/ave)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar