Luwu Utara Desakunews, Angkutan Pesawat Perintis dan kargo di bandara Rampi, sejauh ini, mendapat apresiasi dari berbagai pihak dari Masyarakat.
Kecamatan Rampi Kabupaten Luwu Utara, merupakan daerah terisolir yang jaraknya sekitar 87 km dari kota Masamba, sebagai Ibukota Kabupaten Luwu Utara.
Jarak puluhan kilometer ini hanya dapat ditempuh dengan motor modifikasi (Ojek) selama kurun waktu dua hari perjalanan.
Meskipun daerah Rampi tertinggal dari segi akses infrastruktur, yang sudah dialami masyarakat selama puluhan tahun lamanya, masyarakat di daerah ini sangat terbantu dengan adanya Akses Transportasi Udara (Bandara Rampi) yang cukup meringankan beban masyarakat, dengan adanya pesawat perintis, ujar Mastab Wungko.
Ia juga, mengatakan, Meskipun berada di daerah pedalaman terisolasi, akan tetapi adanya pesawat perintis yang sudah melayani beberapa tahun ini sangat membantu masyarakat.
Berdasarkan pantauan awak media ini Bandara Udara Rampi dibawah Kepemimpinan Sayyid Segaf Algadri (Kepala Bandara Rampi) sangat membawah perubahan yang signifikan, betapa tidak bandara yang awalnya hanya 1.000 x 23 meter, saat ini tengah dilakukan perpanjangan penambahan landasan pacu, sehingga dapat menjadi lebih panjang dari sebelumnya menjadi 1.200 meter dan lebar 30 meter.
"Saat ini sedang dilakukan perpanjangan 200 meter dan otomatis harus ada pelebaran menjadi 30 lebar landasannya" papar Segaf saat ditemui di ruang kerjanya.
Hal ini mendapat apresiasi dari camat Rampi (Yansen Tempo) karena terbangunnya bandara Rampi, adanya penambahan perpanjangan Bandara berkat perjuangan sosok Sayyid Segaf Algadri yang kerap disapa Segaf.
Disisi lain Segaf (Kepala Bandara Rampi) telah mempersiapkan diri untuk terus fokus pada pembangunan Bandara Rampi, sehingga dapat menjadi bandara skala Nasional, dan masyarakat Rampi juga menikmati kesejahteraan layaknya daerah lain, Tutupnya.
Reporter : Frans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar